Siswa MAN 2 Soppeng sukses “Oprasi Pasar”, Bukti Nyata Madrasah Maju Mendunia

Soppeng, suarapalapa (17/4)

Fasilitas Kian berkualitas menuju madrasah mendunia, kini MAN 2 Soppeng semakin giat melahirkan inovasi kegiatan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para siswa.

Kali ini, sejumlah siswa kelas XI F2 dan XI F5 MAN 2 Soppeng mewakili citra pendidikan dalam ilmu sosial melaksanakan kegiatan proyek pembelajaran ekonomi di Pusat Perekonomian Kecamatan Marioriawa Pasar Central Batu-Batu. Kamis (17/4)

Mengawal tajuk “Analisis Konsep Indeks Harga, Pasar Tradisional Batu-Batu.” sebanyak dua regu diturunkan melakukan analisis ekonomi di pusat kota.

Dalam kegiatan ini, siswa melakukan operasi pasar dengan menyisir sejumlah pedagang dan menganalisis perubahan harga barang pokok, targetnya harga lombok kecil (cabai) khas Kampung Puncak Datae Desa Bulue yang sedang viral, dan jadi trending dimedia sosial.

Produk lokal ini dipilih karena fluktuasi harganya yang cukup tinggi dan menjadi salah satu indikator penting dalam perhitungan indeks harga secara nasional.

Kepala MAN 2 Soppeng, Basrah, S.Pd, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan tersebut, siswa tanggap akan fenomena lingkungan yang lagi mengemuka.
“Kami mendorong siswa untuk tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli terhadap kondisi ekonomi di sekitarnya.

Kegiatan ini membuktikan bahwa siswa madrasah mampu hadir langsung di tengah masyarakat dan menjadi bagian dari solusi. “Inilah wujud nyata madrasah maju mendunia,” ungkap beliau.

Guru pendamping, Sitti Hajar, S.Pd.Gr, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menghitung indeks harga, tetapi juga membentuk karakter dan kemampuan analisis siswa. “Melalui proyek ini, siswa belajar bagaimana mengidentifikasi jenis barang yang mengalami kenaikan harga, menghitung indeks secara manual, dan memahami dampaknya terhadap ekonomi rumah tangga,” jelasnya.

Kegiatan dilaksanakan dalam dua gelombang pada
pukul 07.30 WITA dan pukul 08.45 WITA. Keduanya berlangsung di Pasar Tradisional Batu-Batu dan ditutup dengan sesi diskusi dan presentase hasil temuan siswa.

Dengan kegiatan ini, siswa madrasah tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari realitas sosial dan ekonomi yang mereka hadapi langsung. Sebuah lompatan pembelajaran yang memperkuat visi madrasah sebagai pusat pendidikan unggulan berbasis karakter dan kompetensi global. (Rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *