Keterangan Foto:
Tim Cak Cadang asal Kabupaten Banyuasin berpose bersama pelatih dan pendamping usai meraih Juara II pada ajang Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumatera Selatan 2025. Semangat kebersamaan dan cinta budaya tampak terpancar dari wajah para peserta yang bangga membawa nama daerah di tingkat provinsi.
PALEMBANG — Di tengah riuh tepuk tangan penonton di Taman Budaya Jakabaring, semangat tradisi kembali bergema. Tim SMP Negeri 6 Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, tampil penuh semangat dalam permainan tradisional Cak Cadang dan berhasil mengantarkan daerahnya meraih Juara II pada ajang Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumatera Selatan 2025.
Prestasi itu bukan sekadar kemenangan dalam lomba permainan rakyat, tetapi juga bentuk nyata dari kecintaan generasi muda Banyuasin terhadap warisan budaya daerah. Dalam kompetisi yang berlangsung pada 5–6 November 2025 itu, tim Banyuasin bersaing ketat dengan kontingen Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di babak final, memperlihatkan ketangkasan, kekompakan, dan jiwa sportivitas yang tinggi.
Ajang PKD Sumsel 2025 sendiri menghadirkan berbagai kegiatan budaya seperti Lomba Tari Tradisional, Cipta Lagu Daerah, hingga Sarasehan Kebudayaan. Di sinilah para pelajar, seniman, dan pegiat budaya dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan bersatu dalam semangat yang sama — menjaga dan merayakan kekayaan tradisi Nusantara.
Ketua Kontingen Kabupaten Banyuasin, M. Irwan P. Ratu Bangsawan, mengapresiasi perjuangan anak-anak asuhnya yang tampil gemilang di arena.
“Anak-anak tampil luar biasa dan menunjukkan ketangkasan serta rasa cinta terhadap budaya sendiri,” ujarnya penuh bangga.
Lebih dari sekadar lomba, lanjut Irwan, pengalaman ini menjadi pembelajaran penting bagi generasi muda untuk memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam permainan tradisional.
“Lewat permainan Cak Cadang, mereka belajar arti kebersamaan, kerja sama, dan sportivitas. Nilai-nilai ini yang harus terus kita hidupkan dan wariskan,” tambahnya.
Keberhasilan Banyuasin di ajang kebudayaan ini sekaligus menegaskan komitmen daerah tersebut dalam menjaga identitas lokal di tengah derasnya arus modernisasi. Bagi masyarakat Banyuasin, Cak Cadang bukan hanya permainan masa lalu, melainkan simbol semangat kolektif dan jati diri yang tak lekang oleh waktu.
Dengan torehan prestasi ini, Banyuasin kembali membuktikan bahwa tradisi bukan sekadar kenangan, tetapi sumber inspirasi yang terus menyalakan api kebanggaan daerah. (PAP/is)





