Lampu Biru di Ujung Malam Sabbangparu

KAMTIBMAS602 Dilihat

Keterangan Gambar

Cahaya lampu biru kendaraan patroli Polsek Sabbangparu membelah sunyi malam saat personel menyusuri titik rawan dan objek vital di Kecamatan Sabbangparu, Sabtu (13/12/2025). Patroli malam menjadi simbol kehadiran negara dalam menjaga rasa aman masyarakat.


Laporan : Sabri


WAJO — Di saat malam mengunci pintu-pintu rumah dan jalanan mulai kehilangan suara, negara justru hadir dalam bentuk paling sunyi: lampu biru yang berputar perlahan. Di Sabbangparu, cahaya itu bergerak menembus gelap, menyisir waktu, menjaga agar rasa aman tetap tinggal hingga fajar menjelang.

Sabtu malam, 13 Desember 2025, sekitar pukul 23.30 Wita, patroli mobil Polsek Sabbangparu mulai bergerak. Bukan sekadar rutinitas, melainkan ritual penjagaan—membaca malam, menafsir sunyi, dan memastikan ketertiban tidak ikut tertidur.


Malam yang Dijaga, Bukan Dicurigai

Patroli Biru—atau Blue Light Patrol—dijalankan oleh dua personel jaga, BRIPKA Haryadi dan BRIGPOL Wiwin. Mereka menyusuri titik-titik yang kerap luput dari sorot siang: ruas jalan sepi, pertokoan tertutup, hingga permukiman yang hanya diterangi lampu teras.

Bagi kepolisian, malam bukanlah ruang kecurigaan semata, melainkan ruang yang harus dijaga agar tetap manusiawi. Kehadiran patroli menjadi pesan tak bersuara: masyarakat tidak sendiri.


Ritme Preventif di Jam Rawan

Kapolsek Sabbangparu, AKP Reski G., S.H., menyebut patroli malam sebagai bagian dari kerja pencegahan yang terus dirawat.

“Patroli Biru kami lakukan secara berkelanjutan, khususnya pada jam-jam rawan. Ini adalah upaya preventif agar potensi kejahatan dapat ditekan sejak awal,” ujarnya.

Baginya, patroli bukan semata pergerakan kendaraan, tetapi ritme kehadiran negara di ruang publik—terlihat, terasa, dan menenangkan.


Objek Vital, Ruang Rentan

Di sepanjang rute patroli, perhatian diarahkan pada titik-titik yang rawan sekaligus vital: bank, mesin ATM, minimarket, Brilink, hingga SPBU. Tempat-tempat ini, di malam hari, menjadi persimpangan antara kebutuhan masyarakat dan potensi kerawanan.

Dengan berhenti sejenak, mengamati, dan memastikan keadaan aman, patroli memberi jeda pada malam agar tak berubah menjadi ancaman.


Dialog Pendek, Keamanan Panjang

Patroli tidak hanya berhenti pada roda yang berputar. Personel juga menyapa warga dan tokoh masyarakat yang masih terjaga. Percakapan singkat, sapaan sederhana, namun sarat makna: keamanan adalah kerja bersama.

Imbauan pun disampaikan—agar masyarakat tak ragu melapor jika melihat potensi gangguan kamtibmas, baik melalui Polsek Sabbangparu maupun layanan pengaduan Polri di nomor 110.


Ketika Sunyi Tetap Kondusif

Malam akhirnya berlalu tanpa riak. Patroli selesai, situasi tetap kondusif. Lampu biru meredup seiring tugas yang tuntas—namun maknanya tertinggal: keamanan tidak selalu hadir dalam hiruk-pikuk, kadang ia bekerja dalam diam. (Sumber: Humas Polres Soppeng)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *