Di Bawah Tenda Kuning Pasar Cabenge: Polisi Menjaga Denyut Ekonomi yang Tak Pernah Tidur

KAMTIBMAS563 Dilihat

Keterangan Gambar :

Personel Polsek Lilirilau menyambangi pedagang Pasar Sentral Cabenge, berdiri di antara tumpukan jagung dan keramaian kendaraan, memastikan aktivitas ekonomi berjalan aman pada Jumat pagi (12/12/2025).


Di Tengah Aroma Jagung dan Deru Motor, Polisi Menjaga Pasar Cabenge Tetap Bernapas


SOPPENG — Pagi itu, 12 Desember 2025, langit Cabenge menggantung seperti tirai kelabu. Pasar Sentral Cabenge—yang saban hari menjadi jantung ekonomi Kecamatan Lilirilau—kembali membuka dirinya pada hiruk-pikuk pedagang, pembeli, dan suara mesin motor yang tak pernah benar-benar padam.

Di bawah tenda plastik berwarna kuning yang menggantung rendah, empat anggota Polsek Lilirilau berjalan perlahan. Langkah mereka tidak mengusik, tetapi cukup untuk membuat para pedagang menoleh dan tersenyum tipis. Di sinilah kepolisian memulai rutinitas yang sesungguhnya tidak sekadar “pengamanan pasar”—melainkan menjaga ruang sosial yang rentan, tak tertata sempurna, namun menjadi sandaran hidup ribuan orang.

Dipimpin Kapolsek Lilirilau IPTU Aidil Akbar, S.Sos., MM, kehadiran mereka seperti pagar sementara di tengah pasar yang padat, tempat setiap inci tanah memiliki nilai, dan setiap kerumunan menyimpan potensi masalah.


Jalur Macet yang Tak Pernah Jujur

Di Jalan Pahlawan, tepat di depan pasar, kemacetan seperti ritual harian: motor berserakan, penjual sayur menambah sesak trotoar, dan mobil bak terbuka berhenti seenaknya untuk menurunkan muatan.

Di titik inilah personel kepolisian berdiri, tubuh mereka menjadi pembatas hidup antara arus kendaraan dan keramaian pasar. Dengan isyarat tangan sederhana, mereka merapikan aliran lalu lintas yang semrawut—sebuah pekerjaan yang tampak sepele, tetapi menjadi penentu apakah Pasar Cabenge hari itu akan bergerak dengan lancar atau terhenti oleh kekacauan kecil yang merambat menjadi besar.

Di sisi samping pasar, Jalan Pasar Sentral, kondisinya tak jauh berbeda. Ruas sempit itu menjadi urat nadi pedagang. Polisi dituntut bukan hanya hadir, tetapi membaca ritme lapangan dengan cepat—kapan harus menghentikan kendaraan, kapan harus membiarkannya melintas.


Pasar: Ruang Ekonomi yang Rapuh

Pasar Cabenge bukan hanya ruang jual beli; ia juga ruang risiko. Penjual membawa uang tunai, pembeli kerap lengah, dan kerumunan membuka celah bagi kejahatan kecil yang sering luput dari pemberitaan. Polisi mengingatkan warga untuk menjaga barang bawaan—imbauan yang mungkin terdengar klise, tetapi justru menjadi garis pertahanan pertama.

Di antara tumpukan jagung, cabai merah, dan keranjang plastik, para personel mensapa pedagang seperti sahabat lama. Kehadiran mereka menenangkan, sekaligus menjadi pengingat bahwa keamanan pasar bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja.


Komitmen yang Tak Selalu Terlihat

Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K., menegaskan pentingnya pengamanan pasar tradisional sebagai titik strategis dalam menjaga rasa aman warga.

“Pasar adalah denyut kehidupan masyarakat. Kalau ruang itu terganggu, maka kehidupan sosial ikut terganggu,” ujarnya.

Pernyataan itu menggambarkan salah satu ironi kecil: pengamanan yang tampak sederhana di mata publik sebenarnya adalah kerja panjang yang menuntut kepekaan, kesabaran, dan konsistensi.

Dalam operasi pagi itu, hadir pula empat personel yang menjadi perpanjangan tangan keamanan di lapangan: Aiptu Abdu Rahman, Aiptu Sahiruddin, Aipda Safrudin, dan Bripka Syaharuddin. Mereka memastikan bahwa keramaian pasar tidak berubah menjadi kekacauan.


Penjagaan yang Menghidupkan Pagi

Kegiatan pengamanan berlangsung tanpa insiden besar. Namun, justru dalam ketenangan itulah pekerjaan polisi menemukan maknanya: menjaga agar masyarakat dapat berjualan, membeli, dan hidup tanpa rasa waswas.

Di bawah tenda kuning Pasar Cabenge, pagi itu bukan hanya tentang jagung dan cabai yang berpindah tangan—tetapi tentang rasa aman yang dijaga secara senyap, setiap hari, tanpa jeda. (*/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *