Anak-anak bermain, orang tua bersenda gurau, sementara aparat kepolisian hadir di sisi mereka. Inilah wajah patroli dialogis Polsek Marioriwawo—mengayomi dengan kedekatan dan kebersamaan.
SOPPENG, SULSEL – Malam itu, Jumat 26 September 2025, langit Kelurahan Tettikenrarae tampak tenang meski musim kemarau masih menyisakan hawa panas di tanah Marioriwawo.
Dari kejauhan, derap langkah aparat kepolisian yang dipimpin Kapolsek Marioriwawo, AKP Tajuddin, S.IP, terdengar menyusuri lorong-lorong kampung. Bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk menyapa, mendengar, dan menenangkan hati warga.
Patroli dialogis yang digelar jajaran Polsek Marioriwawo itu menjadi lebih dari sekadar rutinitas. Ia menjelma jembatan komunikasi antara aparat dan masyarakat—menyatukan kehangatan silaturahmi dengan tekad menjaga keamanan.
Dalam patroli malam tersebut, personel kepolisian memeriksa potensi ancaman seperti senjata tajam, aksi premanisme, hingga pencurian. Namun, lebih dari itu, mereka juga menitipkan pesan penting kepada warga: waspada terhadap kebakaran di musim kemarau, jangan mudah percaya berita bohong, serta jangan ragu menghubungi polisi bila ada kejadian mencurigakan di lingkungan sekitar.
Kapolres Soppeng, AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K., melalui Kapolsek Marioriwawo menegaskan, patroli dialogis adalah bentuk nyata pelayanan Polri kepada masyarakat.
“Kami hadir bukan hanya untuk mencegah gangguan kamtibmas, tetapi juga untuk membangun komunikasi yang erat dengan warga. Harapan kami, masyarakat merasa aman, terlindungi, dan dilayani,” ujar Kapolres.
Dan benar, sepanjang malam patroli berlangsung, suasana tetap kondusif. Warga pun tampak lega, karena di balik gelapnya malam, selalu ada cahaya yang datang membawa rasa aman dari aparat yang setia menjaga lingkungannya. (*/Syukur)