Home / KAMTIBMAS / Merajut Harmoni di Jantung Lalabata: Ketika Polisi Turun ke Jalan, Membawa Pesan Damai dan Waspada

Merajut Harmoni di Jantung Lalabata: Ketika Polisi Turun ke Jalan, Membawa Pesan Damai dan Waspada

Keterangan Gambar:

Dari Pinggir Jalan, Merajut Asa: Seorang polisi duduk bersama pelajar, berbagi cerita dan peringatan. Sebuah potret kedekatan yang menjadi jantung dari upaya Sat Binmas Polres Soppeng dalam membangun kesadaran Kamtibmas di Lalabata.


SOPPENG, SULSEL – Mentari pagi belum meninggi sepenuhnya saat denyut kehidupan di Jalan Latenribali dan Jalan Kayangan, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, mulai berdetak. Namun, pagi itu, pemandangan sedikit berbeda. Bukan hanya hiruk pikuk biasa, tetapi ada sentuhan hangat dari kehadiran aparat kepolisian yang memilih trotoar dan warung warga sebagai “kantor” mereka.

Mereka bukan datang membawa surat tilang atau seragam tempur, melainkan membawa dialog, nasihat, dan harapan. Dalam balutan program Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh) Keliling, Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polres Soppeng memecah batas formalitas, memilih menyapa langsung dari hati ke hati, merajut kembali simpul kerukunan yang menjadi fondasi utama keamanan dan ketertiban. Sebuah upaya menawan untuk memastikan bahwa rasa aman tidak hanya ada dalam laporan, tetapi benar-benar hadir dalam keseharian masyarakat Lalabata.

Menyapa Warga di Dua Titik Strategis

Rabu, 12 November 2025, sejak pukul 08.30 Wita, anggota Sat Binmas Polres Soppeng mulai menyisir dua lokasi strategis di Lalabata. Dari Jalan Latenribali yang ramai hingga Jalan Kayangan yang menjadi urat nadi pergerakan warga, mereka berhenti, bertegur sapa, dan mendengarkan.

Kehadiran polisi di tengah kerumunan itu adalah sebuah siaran langsung tentang kesadaran hukum. Berbagai isu krusial yang kini mengancam ketahanan sosial menjadi topik utama. Mereka mengimbau warga agar senantiasa merawat kerukunan antarwarga sebagai warisan tak ternilai. Lebih jauh lagi, pesan tegas disampaikan untuk membentengi generasi muda dari jurang pergaulan bebas, kenakalan remaja, dan bahaya mematikan penyalahgunaan narkoba.

Tak berhenti pada ancaman fisik, Sat Binmas juga menyentuh persoalan modern. Masyarakat diingatkan untuk selalu bersikap kritis dan waspada terhadap serangan digital berupa penipuan online serta masifnya penyebaran informasi hoaks yang kerap memicu keresahan dan perpecahan.

Jembatan Komunikasi Polri dan Warga

Kasat Binmas Polres Soppeng, IPTU Andri Hermansyah, S.Sos., M.Si., menjelaskan filosofi di balik kegiatan “turun ke jalan” ini. Menurutnya, Binluh Keliling adalah wujud nyata dari kehadiran Polri, sebuah jembatan untuk mengikis jarak.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat secara langsung. Ini adalah ruang untuk mempererat komunikasi antara kepolisian dengan warga. Kami berharap, dengan sinergi ini, kita bersama-sama dapat menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif di seluruh wilayah Soppeng,” ujar IPTU Andri Hermansyah.

Di tempat terpisah, Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K., memberikan apresiasi penuh. Baginya, kegiatan Binluh Keliling ini bukan sekadar rutinitas, melainkan investasi sosial yang sangat penting dalam membangun kemitraan Polri dan masyarakat.

“Polri tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga keamanan. Peran aktif masyarakat adalah variabel yang sangat dibutuhkan. Kami berharap, kegiatan Binluh keliling ini dapat menumbuhkan sinergi yang kuat antara warga dan aparat kepolisian, sehingga tercipta lingkungan yang benar-benar aman dan tertib,” tutup Kapolres.

Kegiatan Binluh keliling hari itu berakhir dengan lancar dan kondusif, meninggalkan jejak sambutan positif dan optimisme di wajah warga setempat—sebuah bukti bahwa keamanan adalah tanggung jawab kolektif yang harus dirawat bersama. (*/Andy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *