Home / PENDIDIKAN / Jembatan Silaturahmi di Usia Senja: Detik-Detik Perjumpaan Yusnani, Sahabat Lama yang Dicari Alumni IPA2 Smabo 83

Jembatan Silaturahmi di Usia Senja: Detik-Detik Perjumpaan Yusnani, Sahabat Lama yang Dicari Alumni IPA2 Smabo 83

Keterangan Gambar (Ilustrasi) :

Senyum bahagia dan mata berkaca-kaca menghiasi wajah para alumni SMAN 1 Bone (Eks SMAN 156 Watampone) Angkatan ’83 saat kembali terhubung dengan Yusnani. Gambar ini merefleksikan kuatnya ikatan persahabatan yang tak lekang oleh waktu dan jarak, di mana rindu yang tertunda akhirnya terbayar tuntas.

Oleh : Alimuddin

Angin rindu rupanya tak pernah benar-benar padam, ia hanya tertidur, menunggu waktu untuk kembali berembus kencang. Selama sembilan tahun, sejak reuni akbar sekolah yang kini dikenal sebagai SMAN 1 Bone (dulu SMAN 156 Watampone) digelar pada 2016, Group WhatsApp ‘Smabo IPA 2 Tahun 1983’ ibarat rumah dengan satu jendela yang selalu terbuka, menanti kehadiran penghuninya yang hilang. Di antara deretan nama yang rutin berbagi kabar, satu sosok selalu menjadi misteri dan pertanyaan: Yusnani.

Berbagai upaya mencari tak membuahkan hasil, menciptakan kekosongan sunyi di tengah hingar bingar obrolan digital. Namun, penantian panjang tiga dekade lebih itu akhirnya terbayar tuntas pada sebuah malam menjelang akhir pekan, membawa haru dan sukacita yang tak terperi.

Pada Jumat, 31 Oktober 2025, keheningan Group WhatsApp tiba-tiba terusik oleh sebuah notifikasi yang mengejutkan. Fahrul, salah satu admin grup, berhasil memasukkan nama Yusnani sebagai anggota baru. Kabar ini sontak memicu gelombang euforia di antara para alumni yang kini tersebar di berbagai kota.

“Selamat datang dan selamat berjumpa, sahabat kita sejak di bangku SMA Bone 1983!”

Kalimat sambutan mengalir deras, membanjiri layar ponsel. Mereka semua pernah duduk di kelas III IPA 2, berbagi cerita masa remaja, mimpi, dan tawa yang kini terangkai kembali dalam jejaring digital di tengah kenangan sekolah yang beralamat di Jl. Ternate No. 1 Watampone.

Yusnani, yang selama bertahun-tahun keberadaannya hanya menjadi tebak-tebakan, kini diketahui berdomisili di Kota Parepare, tepatnya di BTN Timurama. Kini ia telah menikmati masa purnabakti sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ikatan kekeluargaan di antara alumni sekolah ini memang terawat sangat baik, selaras dengan semangat ‘Sipatuo, Sipatokkong’ (Saling Menghidupkan, Saling Mengokohkan) yang kerap menjadi tema dalam kegiatan Ikatan Kekeluargaan Alumni (IKA) SMAN 1/156 Watampone. Perjumpaan virtual ini adalah bukti nyata, menjadikan Group WhatsApp ini lebih dari sekadar grup obrolan, melainkan wadah pengikat janji persahabatan sejati di masa senja.

Group WhatsApp ini menjadi penanda bahwa ikatan angkatan 1983 dari Kelas III IPA 2 sangatlah solid, di mana berkumpul tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang. Ada Jamaluddin Jamal di Balikpapan; Ansyaruddin, Abd. Kadir, dan Anwar yang menetap di Jakarta. Dunia akademisi juga diwakili oleh nama-nama besar seperti Prof. Dr. Hj. Indah Raya, Prof. Dr. H. Sudirman Baco, dan Prof. Dr. Amiruddin dari Unhas Makassar.

Sementara itu, Ketua Kelas mereka yang abadi, Andi Ansar Amal, tetap setia di Watampone. Sejak kelas I IPA 2 hingga kelulusan pada 1983, Andi Ansar Amal selalu memegang kendali sebagai ketua kelas. Kini ia menikmati masa purnabakti di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Perjumpaan Yusnani dengan sahabat-sahabat lamanya ini bukan sekadar reuni biasa. Ini adalah sebuah pengingat bahwa silaturahmi adalah jembatan yang tak boleh putus, terutama di usia lansia.

“Hallo Yus, jadikan Group WhatsApp ini sebagai jembatan dalam mempererat jalinan silaturahmi kita. Semoga dapat menjadi ibadah dalam pengertian yang lebih luas,” demikian pesan penuh makna yang disampaikan, menutup kisah haru perjumpaan virtual ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *