Keterangan Gambar:
Suasana hangat malam penutupan Festival Danau Tempe 2025 di Lapangan Merdeka Sengkang. Para pejabat Forkopimda Kabupaten Wajo, bersama masyarakat, larut dalam kemeriahan budaya dan harmoni kebersamaan di bawah gemerlap lampu dan tenda bernuansa keemasan.
WAJO — Sinar lampu panggung menari di atas permukaan air Danau Tempe yang tenang, menciptakan bayangan indah di malam penutupan Festival Danau Tempe 2025. Di antara riuh tepuk tangan ribuan warga, tampak Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Rosid Ridho, S.I.K, bersama Ketua Bhayangkari Cabang Wajo, hadir dengan senyum hangat menyaksikan kemeriahan budaya yang membanggakan daerahnya, Senin (27/10/2025) malam.
Festival tahunan yang menjadi ikon Kabupaten Wajo itu resmi ditutup oleh Bupati Wajo, H. Andi Rosman, S.Sos., M.M. Acara ini bukan sekadar hiburan rakyat, melainkan perayaan warisan budaya dan kekayaan alam yang berpadu dalam semangat kebersamaan.
Selama lima hari, sejak 22 hingga 26 Agustus 2025, Danau Tempe menjadi pusat perhatian. Ribuan pengunjung menikmati beragam atraksi budaya, kuliner khas Bugis, lomba perahu tradisional, hingga pentas seni yang menampilkan talenta lokal. Setiap sudut lapangan Merdeka Sengkang dipenuhi warna-warni kain sutra, tawa anak-anak, dan denting musik tradisional yang menggugah nostalgia.
Tak hanya masyarakat yang larut dalam euforia, jajaran Forkopimda juga turut memberikan dukungan penuh. Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Dandim 1406/Wajo Letkol Haryanto, S.I.P. beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang Wajo, Wakil Bupati Wajo beserta istri, Kepala Kejaksaan Negeri Wajo, Ketua Pengadilan Negeri Wajo, Ketua Pengadilan Agama Wajo, serta para pejabat daerah lainnya.
Sekitar 3.000 warga memenuhi Lapangan Merdeka Sengkang malam itu. Mereka datang bukan sekadar menyaksikan penutupan, tapi juga merayakan identitas budaya dan rasa bangga terhadap tanah kelahiran.
Bagi Kapolres Wajo, kehadiran Polri dan TNI di tengah masyarakat bukan hanya tentang pengamanan, melainkan juga bentuk nyata sinergitas dalam menjaga kedamaian dan mendukung kemajuan pariwisata daerah. Suasana aman, tertib, dan kondusif sepanjang festival menjadi bukti bahwa kolaborasi antara aparat dan masyarakat berjalan selaras.
Malam itu, Festival Danau Tempe berakhir dengan pesta kembang api yang memantulkan cahaya ke langit Sengkang. Namun semangatnya tak padam—ia menjadi simbol harmoni antara budaya, alam, dan manusia yang terus menyala di hati masyarakat Wajo. (*/Sabri)






