Keterangan Gambar:
Brigjen Pol. Hermawan, S.I.K., M.M., Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), bersama tim Satgas Pangan Polri dan pejabat instansi terkait saat meninjau kondisi harga dan ketersediaan beras di Pasar Mini Sengkang, Kabupaten Wajo, Minggu (26/10/2025).
WAJO — Udara Minggu pagi di Kota Sengkang masih terasa hangat ketika rombongan pejabat berjaket safari biru tua turun dari kendaraan dinas. Mereka bukan sekadar datang berkunjung, melainkan membawa misi penting: memastikan beras—bahan pokok yang menjadi nadi kehidupan masyarakat—tetap tersedia dan terjangkau.
Di antara rombongan itu, tampak Brigjen Pol. Hermawan, S.I.K., M.M., Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dengan langkah pasti, ia memimpin tim melakukan pengendalian dan pengawasan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di Kabupaten Wajo, Minggu (26/10/2025).
Kegiatan dimulai sekitar pukul 10.30 Wita dengan meninjau Gudang Bulog Kabupaten Wajo dan Pasar Mini Sengkang di Kecamatan Tempe. Satu per satu pedagang disapa, sementara Hermawan sesekali bertanya tentang harga, pasokan, dan kondisi pembelian masyarakat. “Kami ingin mendengar langsung dari bapak ibu pedagang, seperti apa kondisi di lapangan,” ujarnya ramah kepada seorang penjual beras.
Turut mendampingi dalam kegiatan ini, Dirreskrimsus/Kasatgas Pangan Polda Sulsel Kombes Pol. Dedi Supriyadi, S.I.K., Satgas Pangan Mabes Polri Kombes Pol. Afrizal, S.I.K., Kasubdit dan Kanit Subdit I Indag Polda Sulsel AKP Djabbar Siajo, serta sejumlah pejabat instansi terkait. Hadir pula Manajer Pengadaan Bulog Sulselbar Rahmatullah, S.H., M.Kn., CPLM, Ketua Tim Harga Pangan Sulsel Ir. Main Sese Inda Laila, M.P., dan Kasat Reskrim Polres Wajo Iptu Fahrul, S.H., M.H.
Brigjen Pol. Hermawan menegaskan bahwa kegiatan pengawasan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari komitmen pemerintah menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran. “Kami ingin memastikan semua pihak terlindungi — petani tidak dirugikan, pedagang tetap mendapatkan margin wajar, dan masyarakat bisa membeli beras dengan harga yang terjangkau,” tegasnya.
Menurutnya, stabilisasi harga beras sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus menekan potensi inflasi daerah. Karena itu, upaya pengawasan harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan lintas sektor, mulai dari aparat penegak hukum hingga lembaga distribusi pangan.
Kunjungan tersebut berlangsung tertib dan hangat. Para pedagang dan pembeli tampak antusias menyambut kedatangan tim. Banyak di antara mereka berharap harga beras tetap stabil seperti beberapa minggu terakhir. “Kalau harga tetap segini, kami tenang, pembeli juga senang,” ucap salah seorang pedagang dengan senyum lega.
Di tengah denyut pasar yang ramai, pesan Brigjen Pol. Hermawan terasa jelas — pangan bukan sekadar komoditas, melainkan urat nadi kesejahteraan bangsa. Dan menjaga stabilitasnya berarti menjaga ketenangan hidup jutaan rakyat di seluruh pelosok negeri. (*/Sabri)






