SOPPENG, SULSEL – Di bawah cahaya pagi yang hangat, Lapangan Lamattanete di Kecamatan Marioriawa mendadak riuh bukan oleh sorak gol sepak bola, melainkan oleh semangat ratusan tangan yang bekerja bersama. Dari murid-murid sekolah dasar hingga aparat TNI, dari guru hingga ketua RT, semua larut dalam satu irama: membersihkan saluran air yang tersumbat, demi lapangan yang asri dan lingkungan yang sehat.
Jumat pagi (26/09/2025) itu, wajah gotong royong tampak nyata di Kelurahan Manorangsalo. Sepanjang 100 meter saluran air yang tersumbat dibersihkan, keringat jatuh berganti tawa, menyatukan langkah TNI dan masyarakat. Tak ada sekat, semua sama-sama bagian dari upaya menjaga bumi kecil mereka dari genangan banjir.
Danramil 1423-02 Marioriawa, Letda Arm Hertasning, menyebut karya bakti ini bukan sekadar aksi kebersihan.
“Kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, gotong royong, dan mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Lapangan yang terawat akan mendorong masyarakat lebih semangat berolahraga dan hidup sehat,” begitu Lettu Arm Hertasning menjelaskan di sela kegiatan berlangsung.
Lapangan Lamattanete memang punya arti tersendiri bagi warga. Bukan hanya arena olahraga, tapi juga ruang perjumpaan, tempat memupuk kebersamaan. Karena itu, menjaga kebersihannya berarti juga merawat denyut kehidupan sosial di Marioriawa.
Lebih dari sekadar membersihkan saluran, kegiatan ini menegaskan sebuah pesan sederhana namun kuat: saat semua elemen bersatu, masalah sebesar apa pun bisa terurai. Gotong royong bukan hanya warisan budaya, tetapi juga nafas yang menjaga masyarakat tetap sehat, kuat, dan saling terikat. (id)