Duka Bersama, Doa Bersama: Polres Soppeng Angkat Tangan Memohon Kekuatan Bagi Korban Bencana di Seluruh Nusantara

BERITA DUKA47 Dilihat

Keterangan Gambar:
Jajaran Polres Soppeng dan warga yang mengikuti Shalat Ghaib dan doa bersama di Masjid Al-Aqso 2003 Polres Soppeng, Kamis (4/12/2025). Kegiatan ini menjadi wujud solidaritas terhadap saudara-saudara yang terdampak bencana alam di berbagai daerah Indonesia.


SOPPENG, SULSEL – Di tengah keheningan pagi yang suci di Masjid Al-Aqso 2003 Polres Soppeng, ribuan suara bersatu memancarkan doa yang tulus. Tidak hanya kata-kata permohonan, tetapi juga semangat persatuan yang mengikat seluruh warga bangsa – meskipun jarak dan musibah memisahkan. Kamis (4/12/2025), jajaran Polres Soppeng menggelar Shalat Ghaib dan doa bersama sebagai bentuk empati yang tulus kepada saudara-saudara yang tengah merasakan derita akibat bencana alam.

Musibah Melanda, Solidaritas Terbangkit

Banjir yang meluap di Aceh dan Sumatera Barat, erupsi Gunung Semeru yang membanjiri lahar dingin di Jawa Timur – semua telah menelan korban jiwa dan meninggalkan luka yang dalam. Merespons kondisi yang menyakitkan itu, Polri secara serentak melaksanakan kegiatan rohani sesuai agama masing-masing, termasuk di Soppeng. Kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh jajaran Polsek dan fungsi di Kabupaten Soppeng, membuktikan bahwa solidaritas tidak mengenal batas jabatan.

“Duka Mereka Adalah Duka Kita Bersama”

Kapolres Soppeng menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada semua korban bencana. “Duka mereka adalah duka kita bersama. Polres Soppeng berdiri bersama saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” ujarnya. Melalui doa bersama, ia berharap Allah SWT dan Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan, kesabaran, dan perlindungan kepada semua yang menderita.

Doa Sebagai Panggilan Kemanusiaan

Bukan hanya sebagai perintah institusi, kata Kapolres, kegiatan ini juga merupakan panggilan kemanusiaan yang mendalam. “Polri hadir bukan hanya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, tetapi juga sebagai saudara,” ungkapnya. Melalui doa ini, diharapkan tumbuh kekuatan bersama untuk saling membantu dan meringankan beban para korban yang sedang berjuang.

Di akhir kegiatan, suasana penuh kepekaan tetap mengiringi setiap orang yang pulang. Doa yang terangkat di Masjid Al-Aqso 2003 bukan hanya berhenti di sana – ia terbang melintasi pulau-pulau, menghampiri hati mereka yang sedang dalam kesulitan. (*/Andy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *