Di Mana Kita Berdiri, Sebuah Catatan di Hari Pelaksanaan Muskab SMSI Soppeng 2025

OPINI88 Dilihat

.Oleh : Alimuddin

Pemred Media Ini


Kita tidak selalu dilemahkan oleh larangan.
Kita lebih sering dilumpuhkan oleh kedekatan
.

Di demokrasi digital, kekuasaan jarang hadir sebagai ancaman. Ia datang sebagai undangan, kemitraan, dan akses. Pelan-pelan, jarak menyempit. Pertanyaan ditunda. Kritik dilunakkan. Semua atas nama hubungan baik dan stabilitas.

Kita hidup di bawah tekanan algoritma dan ekonomi klik. Kecepatan menjadi keharusan. Viralitas menjadi godaan. Namun sejak kapan tekanan itu membenarkan kelonggaran etika? Sejak kapan bertahan hidup dijadikan alasan untuk berhenti bersikap?

Organisasi pers kita lahir untuk menjaga marwah. Untuk melindungi independensi. Tapi sejarah menunjukkan, organisasi juga bisa tergelincir menjadi peredam. Etika dijadikan dokumen. Kode etik dibaca saat pelatihan, diabaikan ketika berhadapan dengan kepentingan.

Kita sering mengira demokrasi membutuhkan pers yang rukun. Padahal demokrasi justru hidup dari ketegangan yang sehat. Dari jarak yang terjaga. Dari keberanian untuk tidak disukai.

Media digital boleh bergantung pada algoritma. Tetapi ketergantungan tidak identik dengan kepatuhan. Organisasi boleh tertib. Namun ketertiban tanpa keberanian hanya melahirkan kepasrahan kolektif.

Pers bekerja bukan dengan kedekatan, melainkan dengan jarak. Jarak dari kekuasaan. Jarak dari kepentingan ekonomi. Bahkan jarak dari kenyamanan organisasinya sendiri. Tanpa jarak itu, pers kehilangan fungsi—berubah menjadi pengiring, bukan pengawas.

Ketika kita berhenti menjaga jarak, kita tidak lagi menguji kekuasaan. Kita berdiri di sisinya. Dan pada saat itu, demokrasi tidak runtuh oleh serangan—ia kita biarkan kosong.

Jika Muskab SMSI Soppeng 2025 tak ingin sekadar seremoni namun menjadi political will menjaga integritas sebagai Pers yang sehat, maka momentum ini menjadi ajang anggotanya dalam meneguhkan diri berpihak pada jarak, karena hanya dengan itulah pers tetap bermakna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *