Di Bawah Cahaya Natal Makassar: Kapolda Sulsel Menyapa Harmoni di Rumah Umat

SULSEL12 Dilihat

Kapolda Sulsel Irjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro menyampaikan sambutan saat menghadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Jumat (26/12/2025), didampingi Pangdam aXIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko dan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin—sebuah perjumpaan lintas iman yang menegaskan pesant harmoni dan toleransi di Sulawesi Selam

Laporan : Masykur Thahir

Rumah yang Terbuka untuk Semua

Open House Keuskupan Agung Makassar menjadi ruang perjumpaan—bukan hanya bagi umat Kristiani, tetapi juga bagi para pemimpin daerah dan aparat negara. Hadir Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, serta jajaran pejabat utama Polda Sulsel.

Di ruang itulah, negara dan iman bertemu tanpa sekat. Sapaan bersahabat, canda ringan, dan percakapan santai mengalir, memperlihatkan bahwa harmoni sosial bukan jargon kosong, melainkan praktik yang dirawat dari meja ke meja.


Natal sebagai Bahasa Kebersamaan

Dalam sambutannya, Kapolda Sulsel mengapresiasi suasana perayaan Natal yang berlangsung aman, tertib, dan penuh kekeluargaan. Ia menyampaikan ucapan selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani, sembari menegaskan pentingnya menjadikan momentum ini sebagai energi kolektif untuk merawat persatuan.

“Pada kesempatan ini, kami mengucapkan Selamat Hari Natal. Semoga berkah Natal melimpah kepada kita semua,” ujar Irjen Pol. Djuhandhani.

Ucapan itu tidak berhenti sebagai seremoni. Ia mengalir menjadi ajakan untuk terus menjaga kebersamaan lintas iman—sebuah fondasi sosial yang menentukan arah masa depan Sulawesi Selatan.


Toleransi sebagai Modal Pembangunan

Lebih jauh, Kapolda menekankan bahwa persatuan dan keharmonisan bukan hanya nilai moral, tetapi juga modal pembangunan. Dalam masyarakat yang rukun, program dan kebijakan publik menemukan tanah suburnya.

“Mari kita terus berjalan bersama, menjaga kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di Sulawesi Selatan. Dengan persatuan dan keharmonisan, apa yang kita harapkan menuju Indonesia yang lebih maju, lebih modern, dan masyarakat yang semakin makmur dapat terwujud,” tambahnya.


Merawat Indonesia dari Ruang-Ruang Kecil

Open House itu berlangsung hangat—sebuah ppotret kecil tentang bagaimana Indonesia dirawat dari ruang-ruang perjumpaan sederhana. Di sanalah, harmoni tidak sekadar dipidatokan, tetapi dipraktikkan. Dan di bawah cahaya Natal Makassar, toleransi menemukan rumahnya.

p

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *