Keterangan Gambar:
Seorang petugas Satlantas Polres Wajo melakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan kepada dua remaja pengendara motor pada hari kedua Operasi Zebra Pallawa 2025. Operasi ini menekankan edukasi keselamatan dan disiplin berlalu lintas di Kabupaten Wajo.
Laporan: Sabri
Reporter Group Media Suara Palapa di Kabupaten Wajo
WAJO, SULSEL — Pagi itu, rindang pepohonan di sepanjang ruas jalan Kabupaten Wajo menjadi saksi perjumpaan antara pengendara dan petugas kepolisian. Di bawah sinar matahari yang hangat, Polres Wajo kembali melanjutkan hari kedua Operasi Zebra Pallawa 2025, sebuah upaya terpadu untuk menata ulang kesadaran berkendara masyarakat sekaligus menekan angka pelanggaran lalu lintas.
Di antara deretan kendaraan yang melambat, seorang polisi lalu lintas tampak berdialog dengan dua remaja pengendara motor. Percakapan itu berlangsung tenang, jauh dari kesan menegangkan. Dari cara petugas memeriksa surat-surat, hingga tatapan penuh perhatian kepada pengendara, tersirat pendekatan persuasif yang menjadi ciri khas operasi tahun ini: menegakkan aturan tanpa menghilangkan sisi edukasi kemanusiaan.
Kasat Lantas Polres Wajo, AKP Riyanda Putra, S.Tr.K., S.I.K., M.H., mengatakan bahwa sejak dimulainya operasi sehari sebelumnya, pihaknya telah mengambil berbagai langkah penindakan terhadap pelanggaran yang umum ditemukan di jalan raya—mulai dari tidak mengenakan helm, tidak membawa kelengkapan kendaraan, hingga tindakan berbahaya seperti melawan arus.
“Operasi ini kami lakukan untuk menurunkan angka kecelakaan dan mengedukasi masyarakat. Kami ingin pengendara lebih disiplin, terutama pada jam-jam rawan kecelakaan,” ujar AKP Riyanda.
Menurutnya, edukasi menjadi elemen penting dalam operasi ini, karena perubahan perilaku berlalu lintas tidak hanya muncul dari sanksi, tetapi juga dari pemahaman akan pentingnya keselamatan.
Sasaran Operasi Zebra Pallawa 2025
Dalam pelaksanaannya, operasi ini difokuskan pada delapan jenis pelanggaran utama, yaitu:
- Pengemudi dalam keadaan mabuk – Pengawasan ketat terhadap pengendara yang berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba.
- Tidak memakai helm SNI atau sabuk keselamatan – Mendorong penggunaan perlengkapan keselamatan standar untuk mengurangi fatalitas kecelakaan.
- Pelanggaran batas kecepatan dan balapan liar – Penindakan tegas terhadap aksi kebut-kebutan yang membahayakan pengguna jalan lain.
- Kendaraan over dimension dan overload serta TNKB tidak sesuai aturan – Mengatur kembali kendaraan yang melebihi kapasitas atau menggunakan plat nomor tidak standar.
- Melawan arus – Mengawasi pengendara yang mengambil jalur berlawanan, salah satu penyebab kecelakaan fatal.
- Pengendara di bawah umur – Mengingatkan pentingnya kedewasaan dan legalitas berkendara.
- Menggunakan ponsel saat berkendara & knalpot bising – Mengurangi distraksi pengendara dan gangguan kebisingan jalan.
- Berboncengan lebih dari satu orang – Mengatur kapasitas kendaraan demi keselamatan.
Polres Wajo mengimbau masyarakat agar lebih tertib, membawa kelengkapan kendaraan, dan selalu memprioritaskan keselamatan saat berkendara.
“Ketaatan di jalan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk keselamatan bersama,” tegas AKP Riyanda.
Operasi Zebra Pallawa 2025 akan berlangsung beberapa hari ke depan dan diharapkan mampu membawa perbaikan nyata terhadap budaya tertib lalu lintas di Kabupaten Wajo—setiap pagi, setiap perjalanan, dan setiap langkah kecil yang membawa perubahan besar. (Sumber: Humas Polres Wajo)






