Oleh : Jufri, S.Pd.
Masyarakat diimbau lebih bijak dalam menyampaikan dan menerima informasi. Alih-alih mengandalkan unggahan di media sosial atau akun anonim, penggunaan jalur resmi seperti wartawan dinilai lebih efektif dan kredibel.
Selama ini, banyak keluhan atau aspirasi yang beredar di masyarakat hanya sebatas unggahan di media sosial tanpa identitas jelas. Hal ini sering kali menimbulkan kerancuan, pemborosan waktu, bahkan kekecewaan karena keabsahan informasinya sulit dipertanggungjawabkan.
“Wartawan adalah kaki tangan, mata, telinga, sekaligus mulut masyarakat. Kehadiran jurnalis di tengah-tengah masyarakat sangat penting agar setiap penyuluhan dan informasi bisa tersampaikan dengan baik, jelas, dan terpercaya,” ungkap salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Lebih dari itu, peran wartawan juga strategis di hadapan pemerintah. Jurnalis bukan hanya penyampai aspirasi masyarakat, tetapi juga mitra pemerintah dalam menyebarkan informasi pembangunan, kebijakan, serta program-program yang menyentuh langsung kehidupan rakyat.
Karena itu, masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa penyuluhan tidak seharusnya berhenti pada unggahan di media sosial. Kehadiran media dan wartawan adalah jembatan informasi yang memastikan pesan benar-benar sampai, dipahami, dan memberi manfaat bagi semua pihak.
“Jangan hanya mengandalkan Facebook atau akun anonim. Percayakan informasi penyuluhan kepada wartawan, karena itu adalah jalur resmi dan tepat untuk membangun masyarakat yang cerdas,” tambahnya.