Desa Tellulimpoe Torehkan Prestasi Literasi di Tingkat Prov Sulsel

INOVASI DESA117 Dilihat

Keterangan Gambar

Kepala Desa Tellulimpoe, Darwis, S.IP, (kanan) berfoto usai menerima penghargaan Desa Terbaik dalam Pengelolaan Perpustakaan Umum Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2025 pada Jambore Provinsi Sulsel di Rindam XIV/Hasanuddin, Pakkatto, Kabupaten Gowa.


Laporan : Petta Barang

Editor : Alimuddin


Ketika Desa Membaca Masa Depan

Desa Tellu Limpoe Menorehkan Prestasi Literasi di Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan


Di antara barisan tenda dan semangat kebersamaan Jambore Provinsi Sulawesi Selatan 2025, sebuah desa dari pelosok Soppeng mencuri perhatian. Bukan dengan gemerlap panggung atau sorak kemenangan, melainkan dengan sunyi yang bermakna: halaman-halaman buku yang dibaca, dirawat, dan dihidupkan. Desa Tellulimpoe membuktikan bahwa kemajuan desa dapat berangkat dari rak-rak perpustakaan yang dikelola dengan visi.


Penghargaan dari Pakkatto

Prestasi membanggakan itu resmi disematkan pada Sabtu malam, 13 Desember 2025, di Markas Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) XIV/Hasanuddin, Pakkatto, Kabupaten Gowa. Pada ajang Jambore Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2025, Desal Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, dinobatkan sebagai Desa Terbaik dalam Pengelolaan Perpustakaan Umum Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2025.

Penghargaan bergengsi tersebut diterima langsung oleh Kepala Desa Tellulimpoe, Darwis, S.IP, dari Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen desa dalam membangun budaya literasi dari akar rumput.


Perpustakaan sebagai Nadi Desa

Penilaian dewan juri tidak jatuh begitu saja. Perpustakaan Desa Tellulimpoe dinilai berhasil menghadirkan tata kelola yang inovatif, aktif, dan berkelanjutan. Perpustakaan tak lagi sekadar ruang penyimpanan buku, tetapi menjelma ruang belajar bersama—tempat anak-anak, remaja, hingga orang tua berjumpa dengan pengetahuan.

Program-program literasi yang dijalankan mampu meningkatkan minat baca masyarakat, menumbuhkan kebiasaan belajar sepanjang hayat, serta memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di tingkat desa.


Kerja Kolektif, Bukan Prestasi Tunggal

Di balik penghargaan tersebut, tersimpan kerja kolektif yang panjang. Kepala Desa Tellulimpoe, Darwis, S.IP, menyampaikan rasa syukur sekaligus menegaskan bahwa capaian ini adalah milik bersama.

“Kami bersyukur dan berterima kasih atas penghargaan ini. Capaian ini bukan hasil kerja individu, melainkan buah dari kerja kolektif seluruh elemen masyarakat Desa Tellulimpoe,” ujar Darwis saat dihubungi media.

Menurutnya, dukungan perangkat desa, pengelola perpustakaan, kader literasi, hingga partisipasi warga menjadi fondasi utama keberhasilan tersebut.


Dari Rak Buku Menuju Masa Depan

Prestasi Desa Tellulimpoe menjadi penanda penting bahwa pembangunan desa tidak selalu dimulai dari infrastruktur fisik semata. Literasi—yang tumbuh pelan namun mengakar—menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan masyarakat.

Dari sebuah perpustakaan desa, Tellulimpoe mengirim pesan kuat ke Sulawesi Selatan: bahwa desa mampu membaca masa depannya sendiri, lalu menuliskannya menjadi prestasi.