Operasi Lilin dan Ujian Tahunan Keamanan Publik

POLRI88 Dilihat

Keterangan Gambar:

Latihan Pra Operasi (Latpra Ops) Lilin 2025 di Aula Tantya Sudhirajati Polres Soppeng, Selasa (16/12/2025), sebagai bagian dari persiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru.


Laporan : Alimuddin


Ketika Negara Hadir di Ruang Perayaan

SOPPENG — Setiap akhir tahun, negara selalu datang dengan wajah yang sama: berseragam, berjaga, dan beroperasi atas nama keamanan. Natal dan Tahun Baru menjelma ujian rutin—bukan hanya bagi aparat di lapangan, tetapi juga bagi kebijakan keamanan publik itu sendiri: apakah ia mampu menjaga perayaan tanpa mengikis rasa nyaman warga.

Di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, ujian itu mulai dipersiapkan pada Selasa, 16 Desember 2025. Aula Tantya Sudhirajati Polres Soppeng menjadi ruang awal perumusan Operasi Lilin 2025, sebuah operasi tahunan yang selalu diklaim sebagai barometer kesiapsiagaan pengamanan akhir tahun.

Latihan Pra Operasi (Latpra Ops) Lilin 2025 yang digelar sejak pagi itu diikuti seluruh personel yang terlibat, sebagaimana tertuang dalam Surat Perintah Kapolres Soppeng Nomor: Sprin/866/XII/OPS.1.2.4/2025. Secara administratif, semuanya tertata rapi. Namun, pertanyaan kebijakannya selalu sama: sejauh mana kesiapan struktural ini benar-benar menjawab dinamika sosial di lapangan?

Rutin, Tapi Tak Pernah Sederhana

Latpra Ops secara resmi dibuka oleh Wakapolres Soppeng, KOMPOL Sudarmin, di hadapan para pejabat utama dan personel Polres Soppeng. Materi disampaikan lintas fungsi—dari operasi, lalu lintas, intelijen, hingga kehumasan dan reserse.

Kabag Ops KOMPOL Abdul Rahman mengurai pola pengamanan; Kasi Propam IPTU Dr. Andi Ahmad Rahmansah San menekankan disiplin dan etika personel; Kasat Lantas IPTU H. Alwi memetakan potensi kepadatan arus; sementara Kasat Samapta IPTU Rusdi Salam dan Kasat Intelkam IPTU Ahmad berbicara soal kesiapsiagaan dan deteksi dini. Di sisi lain, Kasi Humas AKP H. Husain dan Kasat Reskrim AKP Dodied Ramaputra menyoroti komunikasi publik dan penegakan hukum.

Rangkaian materi itu mencerminkan satu kesadaran penting: Operasi Lilin bukan pekerjaan sederhana, meski digelar saban tahun. Ia bersentuhan langsung dengan mobilitas massal, sensitivitas keagamaan, serta ekspektasi publik yang kian tinggi terhadap pelayanan aparat.

Keamanan dan Rasa Aman: Dua Hal yang Tidak Selalu Sama

Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K. menegaskan bahwa Latpra Ops bertujuan memastikan kesiapan personel, sarana, dan cara bertindak di lapangan. Penekanan diberikan pada pengamanan yang optimal dan pelayanan yang humanis.

Pernyataan ini sejalan dengan tuntutan publik hari ini. Dalam praktik kebijakan, keamanan tidak lagi cukup diukur dari absennya gangguan, tetapi dari hadirnya rasa aman. Dua hal ini kerap tumpang tindih, namun tidak selalu identik. Kehadiran aparat yang masif, misalnya, bisa menenangkan, tetapi juga berpotensi memunculkan jarak psikologis jika tidak dikelola dengan pendekatan yang tepat.

Di sinilah Operasi Lilin diuji: apakah ia mampu menjaga ketertiban sekaligus memelihara kepercayaan.

Mengelola Keramaian, Bukan Sekadar Menjaganya

Latpra Ops Lilin 2025 di Polres Soppeng ditutup dengan diskusi dan penekanan kepada seluruh personel. Forum ini menegaskan bahwa pengamanan akhir tahun menuntut lebih dari sekadar kesiapsiagaan fisik. Ia memerlukan kepekaan sosial, komunikasi yang efektif, serta kemampuan membaca situasi di luar buku pedoman.

Sebagai operasi rutin nasional, Operasi Lilin kerap dipandang selesai ketika laporan akhir disusun. Namun bagi masyarakat, operasi ini justru dinilai dari pengalaman sehari-hari: kelancaran lalu lintas, suasana ibadah yang khidmat, serta cara aparat berinteraksi di ruang publik.

Catatan dari Daerah

Dari Soppeng, Latpra Ops Lilin 2025 memperlihatkan bagaimana kebijakan keamanan nasional diterjemahkan di tingkat lokal. Aula latihan menjadi tempat menyusun skenario, tetapi jalanan dan ruang ibadah adalah ruang uji sesungguhnya.

Di ujung tahun, negara memang harus hadir. Pertanyaannya bukan lagi apakah negara hadir, melainkan bagaimana cara negara menjaga perayaan tanpa mengambil alih ruang sosial warga. Jawaban atas pertanyaan itulah yang akan menentukan apakah Operasi Lilin sekadar rutinitas tahunan—atau benar-benar menjadi praktik keamanan publik yang matang dan dipercaya. (Sumber rilis : Humas Polres Soppeng)