Keterangan Gambar :
Kapolres Wajo AKBP Muhammad Rosid Ridho, S.I.K saat menyampaikan rilis akhir tahun 2025 didampingi Wakapolres dan jajaran pejabat utama Polres Wajo. Konferensi pers ini memaparkan potret kriminalitas, narkoba, lalu lintas, serta kondisi personel sebagai cermin keamanan Kabupaten Wajo sepanjang tahun.
Laporan ; Sabri
Di sebuah ruang konferensi yang dipenuhi derap angka dan lembaran laporan, suara mikrofon Kapolres Wajo terdengar tenang namun tegas. Satu per satu data dibacakan, bukan sekadar statistik, tetapi potret perjalanan keamanan sebuah daerah sepanjang satu tahun. Press Conference Akhir Tahun 2025 Polres Wajo tak hanya menjadi ritual birokrasi, melainkan cermin yang memantulkan wajah kamtibmas Kabupaten Wajo—tentang harap, ancaman, dan ikhtiar menjaga rasa aman.
Membaca Wajah Kriminalitas
Sepanjang 2025, Polres Wajo mencatat 493 laporan kriminal, dengan 400 di antaranya berhasil diselesaikan. Angka ini menurun dibanding 2024 yang mencapai 517 laporan. Penurunan itu menjadi kabar baik, terutama pada kasus-kasus menonjol seperti pembunuhan, penganiayaan, pencurian, dan kejahatan kesusilaan yang secara umum mengalami tren turun.
Namun, di balik grafik yang menurun, aparat tetap mencatat adanya peningkatan jumlah tahanan—dari 181 orang pada 2024 menjadi 205 orang di 2025—menandai intensifikasi penegakan hukum yang kian ketat.
Narkoba: Musuh yang Tak Pernah Lelah
Perang melawan narkotika tetap menjadi bab tersulit. Tahun 2025, Polres Wajo menerima 105 laporan kasus narkoba, dengan 85 di antaranya telah dituntaskan. Jumlah tahanan narkoba juga meningkat tipis menjadi 155 orang.
Yang paling mencolok adalah besarnya barang bukti yang diamankan: lebih dari dua kilogram sabu, puluhan butir ekstasi, serta ratusan obat terlarang lainnya. Angka-angka itu bukan sekadar hasil tangkapan—melainkan potret peredaran gelap yang masih mengintai generasi muda Wajo.
Jalan Raya dan Risiko Kehilangan
Di jalan raya, cerita lain terhampar. Tilang meningkat, teguran menurun, dan angka kecelakaan lalu lintas masih menorehkan duka. Tahun 2025, tercatat 154 kecelakaan, dengan 31 orang meninggal dunia dan kerugian materiil mencapai lebih dari Rp366 juta.
Setiap angka korban bukan sekadar statistik, melainkan nama, keluarga, dan cerita yang terhenti di aspal jalanan.
Personel dan Daya Tahan Institusi
Di balik semua upaya itu, Polres Wajo mengandalkan 433 personel—bertambah dua orang dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, kebutuhan ideal personel baru terpenuhi sekitar 34 persen. Angka ini menjadi pengingat bahwa keamanan daerah tidak hanya soal niat, tetapi juga soal daya dukung sumber daya manusia.
Menjaga Asa di Tengah Angka
Kapolres Wajo AKBP Muhammad Rosid Ridho, S.I.K menegaskan bahwa seluruh capaian dan kekurangan yang terungkap dalam konferensi ini akan menjadi bahan evaluasi menyeluruh.
“Kami berkomitmen meningkatkan profesionalisme, memperkuat pencegahan kejahatan, dan terus mengedepankan pendekatan humanis demi mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di Kabupaten Wajo,” ujarnya.
