Aksi Cepat Bhabinkamtibmas: Ketika Musyawarah Menjadi Jembatan Perdamaian di Jalan Tani Swadaya

KAMTIBMAS18 Dilihat

Keterangan Gambar:

Bhabinkamtibmas Kelurahan Tettikenrarae, Brigpol Ferly Rusdian (berdiri di tengah), bersama aparat kelurahan dan sejumlah warga, melakukan pendekatan dan mediasi awal terkait perselisihan akses jalan tani swadaya di Lingkungan Mallekana, Kelurahan Tettikenrarae, Soppeng.


SOPPENG, SULSEL — Pohon pisang dan kelapa menjulang mengapit jalan tani swadaya di Lingkungan Mallekana, Kelurahan Tettikenrarae. Jalan ini, yang dibangun atas swadaya warga, sejatinya adalah urat nadi perekonomian, tempat hasil bumi diangkut. Namun, pada Kamis petang, 20 November 2025, sekitar pukul 17.00 WITA, urat nadi itu sempat tersumbat, menimbulkan ketegangan yang menguji soliditas warga.

Sebuah klaim sepihak menjadi pangkal perselisihan. Sebagian warga menilai jalan swadaya tersebut tidak mampu menahan beban berat truk pengangkut kayu, yang berujung pada aksi pemblokiran. Di pihak lain, merasa akses mereka terhambat, warga lainnya nekat membuka kembali blokade itu tanpa melalui permusyawaratan. Blokir-buka-blokir ini menciptakan suasana panas dan mengkhawatirkan di tengah lingkungan yang asri.

Menerima laporan yang masuk, aparat Kelurahan Tettikenrarae segera bergerak cepat bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Tettikenrarae dan Desa Marioritengnga, Brigpol Ferly Rusdian. Mereka tak hanya datang untuk melerai, tetapi untuk meredam api perselisihan sebelum membesar. Di lokasi, di antara tumpukan kayu balok dan pepohonan, petugas berhasil menenangkan kedua belah pihak.

Sebagai penengah yang menjunjung tinggi semangat kekeluargaan, Brigpol Ferly lantas mengarahkan para pihak yang bersengketa untuk tidak menyelesaikan masalah di pinggir jalan, melainkan di tempat yang terhormat, yakni Kantor Kelurahan. Langkah mediasi ini diambil untuk mencari solusi terbaik dan mencapai kesepakatan yang mengedepankan kepentingan seluruh warga.

Aksi tanggap di lapangan ini mendapat apresiasi dari pucuk pimpinan. Kapolres Soppeng, AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K., menegaskan pentingnya peran kepolisian sebagai penengah.

“Kami mengapresiasi langkah cepat Bhabinkamtibmas dalam menangani perselisihan ini. Setiap persoalan di tengah masyarakat harus diselesaikan melalui musyawarah dan cara-cara yang damai,” ujarnya.

Kapolres menambahkan bahwa kehadiran Polri di tengah masyarakat adalah untuk menjaga situasi tetap kondusif, mencegah konflik berkepanjangan, dan memastikan kebersamaan tetap menjadi nilai utama.

Hingga berita ini diturunkan, ketegangan di lokasi telah mereda. Situasi kembali aman dan kondusif, dan jalan tani sudah dapat dilalui kembali. Proses mediasi formal di kantor kelurahan dijadwalkan akan dilanjutkan untuk mencapai win-win solution dan memastikan perselisihan serupa tidak terulang di kemudian hari.

Musyawarah, sekali lagi, terbukti menjadi jembatan terkuat untuk merajut kembali harmoni di tengah perbedaan kepentingan. (*/Syukur)