Wisuda Purnabakti: Ketika Pengabdian Berlanjut, Seragam Berakhir

POLRI169 Dilihat

Keterangan Gambar:

Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K. menyerahkan piagam dan mengalungkan medali kepada wisudawan purnabakti dalam Wisuda Purnabakti Personel Polres Soppeng Tahun 2025 di Aula Tantya Sudhirjati, Sabtu (13/12/2025).


Laporan : Chemank Farel


SOPPENG — Pagi di Aula Tantya Sudhirjati Polres Soppeng, Sabtu, 13 Desember 2025, terasa lebih hening dari biasanya. Tidak ada aba-aba tugas, tidak pula instruksi lapangan. Yang hadir adalah jeda—ruang sunyi bagi institusi untuk menoleh ke belakang, mengenang, sekaligus melepas.

Melalui Tatap Muka Purnawirawan dan Wisuda Purnabakti Personel Polres Soppeng Tahun 2025, enam personel Polri resmi mengakhiri masa dinasnya. Mereka dilepas bukan hanya sebagai aparat yang menuntaskan kewajiban, tetapi sebagai penjaga nilai yang telah lama menyatu dengan institusi.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K., dan dihadiri para pejabat utama Polres Soppeng, Kapolsek, perwira, Bhayangkari, serta keluarga besar personel purnabakti.

Seremoni dan Makna yang Menyertainya

Rangkaian acara berlangsung khidmat. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan, doa dipanjatkan, sambutan disampaikan. Puncak prosesi hadir ketika piagam penghargaan dan medali kehormatan diserahkan kepada para wisudawan purnabakti—sebuah simbol pengakuan institusi atas pengabdian yang tak singkat.

Enam personel yang memasuki masa purnabakti tahun ini adalah:

  • AKP Didid Rukminto Putranto
  • AKP Juliyadin Nasution, S.Sos
  • IPDA Zainuddin
  • AIPTU Massaguni
  • AIPTU Masdin
  • AIPTU R. Bambang Tri Cahyo Gunarto

Di balik setiap nama, tersimpan jejak pengabdian yang tak seluruhnya tercatat dalam laporan resmi: jam-jam panjang tugas lapangan, keputusan cepat di situasi genting, serta loyalitas yang sering kali bekerja dalam sunyi.

Gerbang Pora: Simbol Peralihan

Prosesi Gerbang Pora menjadi penanda peralihan. Para wisudawan melangkah perlahan di bawah barisan kehormatan. Tepuk tangan mengiringi, bukan sebagai penutup semata, tetapi sebagai pengakuan bahwa pengabdian tidak serta-merta berhenti ketika seragam dilepas.

Dalam sambutannya, Kapolres Soppeng menegaskan bahwa purnabakti bukanlah akhir kontribusi.

“Purnabakti bukan akhir pengabdian, melainkan awal peran baru di tengah masyarakat. Terima kasih atas dedikasi, loyalitas, dan keteladanan yang telah diberikan selama bertugas,” ujar AKBP Aditya Pradana.

Pesan itu sekaligus menjadi pengingat bahwa kekuatan institusi tidak hanya bertumpu pada personel aktif, tetapi juga pada nilai dan pengalaman para senior yang telah lebih dahulu menapaki jalan pengabdian.

Seragam Disimpan, Nilai Diteruskan

Acara berakhir pukul 10.10 Wita. Aula kembali menjadi ruang biasa. Namun makna pagi itu tak serta-merta hilang. Di luar gedung, para purnawirawan melangkah sebagai warga sipil—membawa nilai disiplin, tanggung jawab, dan keteladanan yang telah lama dibentuk oleh institusi.

Karena pada akhirnya, yang berakhir hanyalah masa dinas.
Pengabdian tetap hidup—di luar seragam. (Sumber rilis : Humas Polres Soppeng)