Sepenuh Hati Menjaga Mereka yang Terlupakan: Humanisme Aiptu Hasen Menyentuh Warga Gangguan Jiwa di Soppeng

KAMTIBMAS13 Dilihat

Keterangan Gambar:

Seorang Bhabinkamtibmas Polres Soppeng dengan penuh kepedulian memandikan salah satu warga binaannya yang mengalami gangguan kejiwaan di Desa Timusu. Aksi sederhana namun sarat kemanusiaan ini menjadi bagian dari pendampingan rutin yang dilakukan untuk memastikan warga rentan tetap mendapatkan perhatian dan perawatan yang layak.

Dari memandikan hingga mengantar berobat, Bhabinkamtibmas Polres Soppeng ini menjadi sandaran bagi 11 warga dengan gangguan kejiwaan di wilayah binaannya. Aksinya yang konsisten menuai apresiasi Kapolres dan menjadi cermin pelayanan Polri yang penuh empati.

SOPPENG, SULSEL — Di sebuah sudut Desa Timusu, Sabtu pagi itu menyimpan cerita kecil tentang ketulusan yang jarang terlihat namun begitu berarti. Di antara hiruk-pikuk masyarakat, seorang Bhabinkamtibmas bernama Aiptu Hasen kembali menunjukkan sisi paling manusiawi dari tugas kepolisian: menghadirkan kepedulian bagi mereka yang kerap terlupakan—warga dengan gangguan kejiwaan.

Dengan sabar dan hati yang jernih, ia memandikan seorang warga binaannya hingga bersih, menyiapkan makanan hangat, lalu duduk menenangkan dengan lantunan nasihat keagamaan. Tidak ada kamera, tidak ada formalitas—hanya empati yang bekerja melalui tangan seorang polisi yang paham bahwa kemanusiaan tidak boleh meninggalkan siapa pun.Keluarga warga itu tampak cemas, namun Hasen hadir bukan hanya membawa imbauan. Dengan nada meyakinkan, ia meminta mereka segera berkonsultasi ke Rumah Sakit Jiwa Soppeng agar kondisi sang keluarga tidak semakin memburuk. Baginya, menenangkan hati keluarga sama pentingnya dengan menenangkan pasiennya.

Dedikasi itu bukan baru hari ini.Hasen dikenal sebagai salah satu Bhabinkamtibmas paling peduli di Polres Soppeng, khususnya di Desa Timusu dan Kelurahan Jennae. Hingga kini, sekitar 11 warga dengan gangguan kejiwaan menjadi tanggung jawab moral yang ia pantau secara rutin melalui sambang desa. Setiap kunjungan bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi membangun hubungan berbasis empati, agama, dan rasa kemanusiaan.

Tak jarang, ia turun langsung mengantar pasien ke Rumah Sakit Dadi Makassar, terutama jika keluarga terkendala biaya. Bagi Hasen, kesehatan mental bukanlah urusan yang boleh ditunda—dan bantuan harus hadir, siapa pun yang membutuhkannya.

Apresiasi pun datang dari pimpinannya. Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K., memberikan penghargaan moral atas pengabdian Hasen yang ia sebut sebagai wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat.

“Apa yang dilakukan Aiptu Hasen adalah bentuk nyata dari pendekatan humanis Polri. Kepedulian tanpa batas dan komitmennya dalam membantu warga rentan patut menjadi teladan,” ujar Kapolres.

Ia menegaskan bahwa tugas kepolisian bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga tentang memberikan sentuhan kemanusiaan.

“Kami sangat mendukung anggota yang bekerja dengan hati. Semoga dedikasi Aiptu Hasen menginspirasi personel lainnya dan membawa manfaat bagi masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan perhatian lebih,” tambahnya.

Di balik seragam biru yang kerap disalahpahami sebagai simbol ketegasan, hadir sosok seperti Aiptu Hasen yang membuktikan bahwa pelayanan terbaik sering dimulai dari hati. Dan di Soppeng, kepedulian itu terus berjalan—memberi harapan bagi mereka yang hidup dalam sunyi. (*/Syukur)